Sabtu, 09 Juni 2012

SEJARAH MEMBERIKAN KESIMPULAN, PERGERAKAN YANG MEREVOLUSIONERKANNYA

SEJARAH MEMBERIKAN KESIMPULAN, PERGERAKAN YANG MEREVOLUSIONERKANNYA

 



Kesalahan Cara Memandang Gerakan/Pergerakan

Kesalahan  cara memandang gerakan, yakni  memandang  gerakan hanya  dari  satu  seginya saja, yakni segi  yang  negatif,  bisa mengakibatkan  hilangnya arah positif gerakan. Dan bila  ini  dibiarkan,  akan mengakibatkan hancurnya semangat  berjuang.  Singkatnya:  mengakibatkan hancurnya pergerakan itu  sendiri.  Adalah sungguh  salah  bila memandang gerakan dari  satu  seginya  saja, apalagi  bila  bukan merupakan hasil dari  kesimpulan  dialektika sejarah.  Harus  dicamkan dalam-dalam,  bahwa  kenyataan/realitas apapun  memiliki dua sisi, sisi yang negatif dan sisi yang  positif;  di  dunia ini, tidak ada satu hal ihwal  pun  yang  bersegi satu,  yakni hanya segi negatifnya saja. Dan gerak (motion)  maju sejarah  merupakan  hasil pergulatan (contradictions)  segi  yang positif dengan segi yang negatif. Akhirnya, dalam pergerakan yang memilki  semangat  yang  tinggi --militansi  yang  tinggi--  segi positif  sekecil  apa pun (apalagi bila besar)  harus  diusahakan agar  dikondisikan, dikonsolidasikan dan dimanfaatkan untuk  mendorong maju pergerakan, merevolusionerkan pergerakan.

Kesalahan cara memandang ini disebabkan karena lemahnya alat analisa kaum pergerakan:

1.1.   Tidak dapat membedakan segi-segi yang positif dengan segi-segi yang negatif di dalam sejarah pergerakan;
2.2.   Tidak mau mengakui bahwa tahap-tahap sejarah pergerakan  merupakan  gerak yang dihasilkan oleh pergulatan  segi-segi  yang positif dengan segi-segi yang negatif;
3.3.   Terjerumus  pada jebakan suatu gejala sesaat (snapshot),  yang hanya dipandang segi negatifnya saja, tidak  bisa  dipandang segi positifnya;
4.4.   Idealis-romantis-penyedih dalam memandang polarisasi,  seolah-olah polarisasi dianggap sesuatu yang negatif, sesuatu  yang tidak boleh terjadi. Padahal, harus diakui, bahwa  polarisasi merupakan konsekwensi ideologi, garis politik dan keorganisasian pergerakan. Polarisasi jelas menghasilkan unsur positif (unsur maju) dan unsur negatif (unsur konservatif dan reaksioner), itu pasti. Jadi, menangisi polarisasi, menangisi perpisahan, sama halnya dengan menangisi perginya unsur konservatif dan reaksioner. Atau mungkin takut, rendah diri, akan reaksi unsur konservatif dan reaksioner.
5.5.   Tidak dapat memanfaatkan --terutama konsolidasi-- unsur positif yang dihasilkan oleh sejarah pergerakan (salah satunya, yang dihasilkan oleh polarisasi) untuk mendorong maju gerakan mati kutu.

Garis Besar Sejarah Pergerakan Progeresif-Kerakyatan radikal Dekade 80-an

Setelah sadar, bahwa 'pergerakan" partai politik, "oposisi" sosdem (baik yang moderat maupun yang radikal), pergerakan mahasiswa dekade 70-an hingga awal 80-an, pergerakan kelompok studi, tidak berdaya dalam berhadapan dengan rejim orde baru, maka pergerakan mahasiswa-pemuda-rakyat yang radikal pada dekade 80-an (tepatnya setelah 1985) telah berupaya dan berhasil membuka ruang demokrasi --walau masih terbatas-- yang kemudian memberikan peluang bagi pergerakan  Progresif- Kerakyatan-Radikal, dan juga bagi oposisi lainnya sekalipun, untuk tetap maju.

Setelah melewati tahun 1985, kebekuan merespon masyarakat terhadap kondisi ekonomi-politik budaya yang sangat negatif, berhasil dibuka, dikuakkan, oleh pergerakan mahasiswa-pemuda-rakyat yang radikal, yang mahasiswa-pemudanya kebanyakan berasal dari latar belakang sosial kelas menengah ke bawah. Pemanfaatan celah-celah kesempatan --yang merupakan segi yang positif bagi pergerakan, dan segi yang negatif (bumerang) bagi rejim orde baru  --seperti kegiatan persdan tersebarnya media kampus, selebaran-selebaran gelap (terutama yang progresip kerakyatan), adanya unsur-unsur mahasiswa-pemuda yang berkonsolidasi kedaerah-daerah lain,  kegiatan diskusi, aksi-aksi massa yang bertahap-tahap (dari yang rendah resikonya ke yang tinggi resikonya), dan lain sebagainya, benar-benar telah memberikan pengalaman yang sangat berharga, baik dari segi pematangan pemahaman, penyatuan alam pikir dan aksi, pemihakan terhadap rakyat, maupun rekonsolidasi bagi proses, gerak, selanjutnya pergerakan kaum Progresif-Kerakyatan-Radikal.                          

Segi-segi Positif yang dihasilkan oleh Pergerakan Progresif-kerakyatan Radikal Dekade 80-an                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  

Seperti   Sebagaimana yang    telah   disebutkan    diatas,   pergerakan    Progresif Kerakyatan Radikal    dekade  80-an  telah berhasil membuka  ruang  demokrasi -walaupun masih terbatas- yang  dapat  dijadikan  sebagai senjata (peluang) bagi proses, gerak, selanjutnya ke arah pergerakan  revolusioner. Ruang demokrasi yang  telah  dihasilkan oleh pergerakan Progresif-Kerakyatan-Radikal tersebut adalah:

1.1.   Sentimen  kerakyatan kini telah lebih populer,  atau  bermakna kembali  di  tengah-tengah  massa. Kini  lebih  banyak  orang dengan lebih mudah dan mencoba lebih mendalam berbicara  soal rakyat-- bahkan rejim Orde Baru pun kini lebih giat  berdemagogi  kerakyatan. Kata rakyat dan atmosfir  kerakyatan  mulai beraroma lagi;
2.2.   Baik  langsung  maupun  tidak langsung,  tingkat  agitasi  dan propaganda  mulai melebar ke segala sektor  masyarakat.  Yang terpenting,  rakyat  kini mulai lebih  sadar  akan  bobroknya rezim orde baru dan mendambakan alternatif yang lain --inilah yang disebut kekosongan, kevakuman, ideologi yang harus diisi dengan segera oleh pergerakan;
3.3.   Tingkat mobilisasi, pengerahan, massa, dalam tingkat tertentu, sudah  tidak  bisa dikendalikan oleh rezim  orde  baru.  Aksi massa, baik yang diorganisir maupun yang tidak, mulai  banyak dilancarkan oleh berbagai sektor masyarakat;
4.4.   Tingkat  militansi  dan radikalisasi  massa  mulai  meningkat. Berbagai  tindakan penindasan oleh rezim orde  baru  terhadap pergerakan  tidak dapat menghentikan gerak maju,  peningkatan isi dan cara tuntutan massa;.
5.5.   Pembentukan  organisasi  massa tandingan  (alternatif),  dalam tingkat tertentu, sudah dapat dilaksanakan dan, dalam beberapa kasus, sudah tidak bisa dikendalikan lagi oleh rezim  orde baru;
6.6.   Unsur-unsur maju di kalangan kaum pergerakan --baik yang sudah menyatakan diri maupun yang masih bimbang-- merupakan mayoritas.

Polarisasi  yang  keliru Dipandang Negatif oleh  Kaum  Pergerakan Progresif Kerakyatan Radikal

Sesuatu  yang  harus dipandang  wajar  --bukannya  dipandang negatif-- dalam gerak perjuangan pergerakan progresif-kerakyatan-radikal  adalah polarisasi. Karena polarisasi adalah  konsekuensi logis  ideologi, garis politik, dan keorganisasian dari  pergerakan.  Konsekuensi  logis tersebut  adalah polarisasi  pergerakan menjadi  berisi unsur maju dan unsur konservatif/reaksioner.  Dan kita  harus  memadang unsur konservatif dan  reaksioner  tersebut sebagai bukan pergerakan, baik ideologinya, garis politiknya, dan keorganisasiannya. Apalagi bila polarisasi tersebut bukan merupakan  hasil perbedaan, pertikaian politik  --perbedaan  ideologis, strategi dan taktik-- tapi hanya atas dasar intrik-ambisi pribadi borjuis kecil. Jadi, mengapa harus menolak polarisasi,  menangisi polarisas,  mengangisi perpisahan dengan unsur yang kini  menjadi konservatif dan reaksioner. Biarkanlah yang menangis ditinggalkan revolusi yang sedang maju, yang konservatif dan reaksioner  harus kita isolasi.



Tugas Kita, Kaum Pergerakan Progresif-Kerakyatan-Radikal

Tugas  kita  dalam  merespon/menanggapi  polarisasi   adalah memanfaatkan  atau memaksimalkan enam hal positif  seperti  telah disebut di atas, dengan jalan mengkonsolidasikan unsur-unsur maju dalam wadah organisasi yang lebih solid. Tujuannya jelas:  mengisolasi unsur-unsur konservatif dan reaksioner, serta meningkatkan kembali  semangat unsur-unsur maju yang masih bimbang dan  sedang menangisi  polarisasi.  Atau dengan kata lain:  itulah  apa  yang dinamakan propaganda, cara memetik buah ranum sejarah  pergerakan Progresif-kerakyatan-Radikal. Kita tidak membutuhkan  unsur-unsur konservatif  dan reaksioner. Kondisi objektif sejarah  kita  yang lalu  telah  membuktikan bahwa ruang demokrasi (lihat  enam  segi positif di atas) telah dan hanya berhasil dibuka --walaupun masih terbatas-- oleh unsur-unsur radikal-militan-pelopor. Bukti sejarah --lihat lagi enam segi positif di atas-- tidak bisa diingkari. Bahkan  sekarang  pun kita masih  belum  membutuhkan  unsur-unsur moderat;  Sekarang,  tanpa  unsur-unsur  Radikal-Militan-Pelopor, kotak  pandora pergerakan Rakyat-revolusioner sama  sekali  tidak akan bisa dibuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar