SEJARAH MEMBERIKAN KESIMPULAN, PERGERAKAN YANG MEREVOLUSIONERKANNYA
Kesalahan
Cara Memandang Gerakan/Pergerakan
Kesalahan cara memandang gerakan, yakni memandang
gerakan hanya dari satu
seginya saja, yakni segi
yang negatif, bisa mengakibatkan hilangnya arah positif gerakan. Dan bila ini
dibiarkan, akan mengakibatkan
hancurnya semangat berjuang. Singkatnya:
mengakibatkan hancurnya pergerakan itu
sendiri. Adalah sungguh salah
bila memandang gerakan dari
satu seginya saja, apalagi
bila bukan merupakan hasil
dari kesimpulan dialektika sejarah. Harus
dicamkan dalam-dalam, bahwa kenyataan/realitas apapun memiliki dua sisi, sisi yang negatif dan sisi
yang positif; di
dunia ini, tidak ada satu hal ihwal
pun yang bersegi satu,
yakni hanya segi negatifnya saja. Dan gerak (motion) maju sejarah
merupakan hasil pergulatan
(contradictions) segi yang positif dengan segi yang negatif.
Akhirnya, dalam pergerakan yang memilki
semangat yang tinggi --militansi yang
tinggi-- segi positif sekecil
apa pun (apalagi bila besar)
harus diusahakan agar dikondisikan, dikonsolidasikan dan
dimanfaatkan untuk mendorong maju
pergerakan, merevolusionerkan pergerakan.
Kesalahan cara
memandang ini disebabkan karena lemahnya alat analisa kaum pergerakan:
1.1. Tidak
dapat membedakan segi-segi yang positif dengan segi-segi yang negatif di dalam
sejarah pergerakan;
2.2. Tidak
mau mengakui bahwa tahap-tahap sejarah pergerakan merupakan
gerak yang dihasilkan oleh pergulatan
segi-segi yang positif dengan
segi-segi yang negatif;
3.3. Terjerumus pada jebakan suatu gejala sesaat
(snapshot), yang hanya dipandang segi
negatifnya saja, tidak bisa dipandang segi positifnya;
4.4. Idealis-romantis-penyedih
dalam memandang polarisasi, seolah-olah
polarisasi dianggap sesuatu yang negatif, sesuatu yang tidak boleh terjadi. Padahal, harus
diakui, bahwa polarisasi merupakan
konsekwensi ideologi, garis politik dan keorganisasian pergerakan. Polarisasi
jelas menghasilkan unsur positif (unsur maju) dan unsur negatif (unsur
konservatif dan reaksioner), itu pasti. Jadi, menangisi polarisasi, menangisi
perpisahan, sama halnya dengan menangisi perginya unsur konservatif dan
reaksioner. Atau mungkin takut, rendah diri, akan reaksi unsur konservatif dan
reaksioner.
5.5. Tidak
dapat memanfaatkan --terutama konsolidasi-- unsur positif yang dihasilkan oleh
sejarah pergerakan (salah satunya, yang dihasilkan oleh polarisasi) untuk
mendorong maju gerakan mati kutu.
Garis
Besar Sejarah Pergerakan Progeresif-Kerakyatan radikal Dekade 80-an
Setelah sadar,
bahwa 'pergerakan" partai politik, "oposisi" sosdem (baik yang
moderat maupun yang radikal), pergerakan mahasiswa dekade 70-an hingga awal
80-an, pergerakan kelompok studi, tidak berdaya dalam berhadapan dengan rejim
orde baru, maka pergerakan mahasiswa-pemuda-rakyat yang radikal pada dekade
80-an (tepatnya setelah 1985) telah berupaya dan berhasil membuka ruang
demokrasi --walau masih terbatas-- yang kemudian memberikan peluang bagi
pergerakan Progresif-
Kerakyatan-Radikal, dan juga bagi oposisi lainnya sekalipun, untuk tetap maju.
Setelah melewati
tahun 1985, kebekuan merespon masyarakat terhadap kondisi ekonomi-politik budaya
yang sangat negatif, berhasil dibuka, dikuakkan, oleh pergerakan
mahasiswa-pemuda-rakyat yang radikal, yang mahasiswa-pemudanya kebanyakan
berasal dari latar belakang sosial kelas menengah ke bawah. Pemanfaatan
celah-celah kesempatan --yang merupakan segi yang positif bagi pergerakan, dan
segi yang negatif (bumerang) bagi rejim orde baru --seperti kegiatan persdan tersebarnya media
kampus, selebaran-selebaran gelap (terutama yang progresip kerakyatan), adanya
unsur-unsur mahasiswa-pemuda yang berkonsolidasi kedaerah-daerah lain, kegiatan diskusi, aksi-aksi massa yang
bertahap-tahap (dari yang rendah resikonya ke yang tinggi resikonya), dan lain
sebagainya, benar-benar telah memberikan pengalaman yang sangat berharga, baik
dari segi pematangan pemahaman, penyatuan alam pikir dan aksi, pemihakan
terhadap rakyat, maupun rekonsolidasi bagi proses, gerak, selanjutnya
pergerakan kaum Progresif-Kerakyatan-Radikal.
Segi-segi
Positif yang dihasilkan oleh Pergerakan Progresif-kerakyatan Radikal Dekade
80-an
Seperti Sebagaimana yang telah
disebutkan diatas, pergerakan
Progresif Kerakyatan Radikal
dekade 80-an telah berhasil membuka ruang
demokrasi -walaupun masih terbatas- yang
dapat dijadikan sebagai senjata (peluang) bagi proses, gerak,
selanjutnya ke arah pergerakan revolusioner.
Ruang demokrasi yang telah dihasilkan oleh pergerakan
Progresif-Kerakyatan-Radikal tersebut adalah:
1.1. Sentimen kerakyatan kini telah lebih populer, atau
bermakna kembali di tengah-tengah
massa.
Kini lebih banyak
orang dengan lebih mudah dan mencoba lebih mendalam berbicara soal rakyat-- bahkan rejim Orde Baru pun kini
lebih giat berdemagogi kerakyatan. Kata rakyat dan atmosfir kerakyatan
mulai beraroma lagi;
2.2. Baik langsung
maupun tidak langsung, tingkat
agitasi dan propaganda mulai melebar ke segala sektor masyarakat.
Yang terpenting, rakyat kini mulai lebih sadar
akan bobroknya rezim orde baru
dan mendambakan alternatif yang lain --inilah yang disebut kekosongan,
kevakuman, ideologi yang harus diisi dengan segera oleh pergerakan;
3.3. Tingkat
mobilisasi, pengerahan, massa,
dalam tingkat tertentu, sudah tidak bisa dikendalikan oleh rezim orde
baru. Aksi massa, baik yang diorganisir maupun yang
tidak, mulai banyak dilancarkan oleh
berbagai sektor masyarakat;
4.4. Tingkat militansi
dan radikalisasi massa mulai
meningkat. Berbagai tindakan
penindasan oleh rezim orde baru terhadap pergerakan tidak dapat menghentikan gerak maju, peningkatan isi dan cara tuntutan massa;.
5.5. Pembentukan organisasi massa
tandingan (alternatif), dalam tingkat tertentu, sudah dapat
dilaksanakan dan, dalam beberapa kasus, sudah tidak bisa dikendalikan lagi oleh
rezim orde baru;
6.6. Unsur-unsur
maju di kalangan kaum pergerakan --baik yang sudah menyatakan diri maupun yang
masih bimbang-- merupakan mayoritas.
Polarisasi yang
keliru Dipandang Negatif oleh
Kaum Pergerakan Progresif
Kerakyatan Radikal
Sesuatu yang
harus dipandang wajar --bukannya
dipandang negatif-- dalam gerak perjuangan pergerakan progresif-kerakyatan-radikal adalah polarisasi. Karena polarisasi
adalah konsekuensi logis ideologi, garis politik, dan keorganisasian
dari pergerakan. Konsekuensi
logis tersebut adalah
polarisasi pergerakan menjadi berisi unsur maju dan unsur konservatif/reaksioner. Dan kita
harus memadang unsur konservatif
dan reaksioner tersebut sebagai bukan pergerakan, baik
ideologinya, garis politiknya, dan keorganisasiannya. Apalagi bila polarisasi
tersebut bukan merupakan hasil
perbedaan, pertikaian politik --perbedaan ideologis, strategi dan taktik-- tapi hanya
atas dasar intrik-ambisi pribadi borjuis kecil. Jadi, mengapa harus menolak
polarisasi, menangisi polarisas, mengangisi perpisahan dengan unsur yang
kini menjadi konservatif dan reaksioner.
Biarkanlah yang menangis ditinggalkan revolusi yang sedang maju, yang
konservatif dan reaksioner harus kita
isolasi.
Tugas
Kita, Kaum Pergerakan Progresif-Kerakyatan-Radikal
Tugas kita
dalam merespon/menanggapi polarisasi
adalah memanfaatkan atau memaksimalkan
enam hal positif seperti telah disebut di atas, dengan jalan
mengkonsolidasikan unsur-unsur maju dalam wadah organisasi yang lebih solid.
Tujuannya jelas: mengisolasi unsur-unsur
konservatif dan reaksioner, serta meningkatkan kembali semangat unsur-unsur maju yang masih bimbang
dan sedang menangisi polarisasi.
Atau dengan kata lain: itulah apa
yang dinamakan propaganda, cara memetik buah ranum sejarah pergerakan Progresif-kerakyatan-Radikal. Kita
tidak membutuhkan unsur-unsur konservatif dan reaksioner. Kondisi objektif sejarah kita
yang lalu telah membuktikan bahwa ruang demokrasi (lihat enam
segi positif di atas) telah dan hanya berhasil dibuka --walaupun masih
terbatas-- oleh unsur-unsur radikal-militan-pelopor. Bukti sejarah --lihat lagi
enam segi positif di atas-- tidak bisa diingkari. Bahkan sekarang
pun kita masih belum membutuhkan
unsur-unsur moderat;
Sekarang, tanpa unsur-unsur
Radikal-Militan-Pelopor, kotak
pandora pergerakan Rakyat-revolusioner sama sekali
tidak akan bisa dibuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar