Tenyata Samarinda memiliki
objek wisata yang menarik dan tidak kalah menariknya dari tempat wisata yang
ada di daerah lain,tepatnya di Gang Karya Muharam di Kelurahan Masjid dan Baqa
Kecamatan Samarinda Seberang...
lebih asik lagi kalau kita kesana memakai
kapal wisata, karena ada suasana tersendiri dan selain itu kita juga dapat
menikmati keindahan kota dari tengah sungai mahakan, lama waktu yang dibutuhkan
ketika perjalanan hanyakurang lebih ± 20
menit.
Sesampai ditempat tujuan objek wisata kita langsung
mendengar keriuhan atau kebisingan dari ibu-ibu yang sedang membuat kain tenun
dan pernak-pernik khusus yang berasal dari kaltim. Misalnya hasil dari
pembuatan menenun ini beragam macam. Ada berupa sarung, kopiah, baju, perihasan
manic berupa kalung, gelang, anting, cincin dll yang hanya bisa anda dapat kan
di Kaltim yang berasal dari bebatuan alami dengan kualitas yang sangat baik.
Selain
itu juga tersaji makanan khas Kaltim yang dimana pada dewasa ini jarang
didapatkan lagi di berbagai gerai dan pasar. Dan hanya ada di tempat ini saja.
Makanan-makanan ini bisa dibilang tidak beredar lagi di pasaran. serta Terdapat
juga mainan tradisional yang sudah jarang di mainkan oleh anak-anak jaman
sekarang .
Ada pun proses pembuatan
kain tenun ialah:
Pertama, yaitu
proses pemintalan atau memintal. Dalam proses ini, serat-serat dibelah menjadi
2 mm sampai 3 mm dengan menggunakan pisau, setelah itu serat-serat yang telah
dibelah tersebut dipilin hingga kemuadian menjadi benang.
Kedua, menyambung
benang. Proses ini tergolong mudah namun memerlukan kesabaran. Benang-benang
yang telah dipintal disambung dengan satu demi satu dengan cara disimpul rapat
hingga sepanjang 100-200 meter.
Ketiga,
menggulung benang atau muntal lawai. Yaitu dalam proses ini benang-benang yang
telah disambung, digulung seperti bola sebesar kepalan tangan. Dan inilah
hasilnya…
keempat, yaitu
di prisik ( kalau tidak salah penulisannya seperti ini )
kelima, di
tenun ini adalah proses menyusun corak dengan menggunakan alat yang dinamakan
tenun. Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitae 2 sampai
dengan 3 minggu. Alat yang ada disini yaitu didatangkan langsung dari pulau
sulewesi.
Ternyata
ada yang berhasil mewawancarai salah satu pekerja ujar mereka warna atau corak yang terdapat pada kain tenun semua
menggunakan bahan alami.hal ini mengejutkan kami ternyata di zaman yang serba
modern ini masih ada yang menggunakan bahan baku yang alami,contohnya saja..:
- Warna hitam didapat dari pembakaran dammar yang dicampur dengan cairan pakat.
- Warna merah, yaitu didapat dari kulit pohon uar, buah biji gelinggam, dan batu lado
- Warna hijau, yaitu didapat dari daun putrid malu dan daun serai.
- Warna kuning yaitu didapat dari kunyit.
- Warna coklat yaitu didapat dari akar kayu oter.
Dengan sangat
mengejutkan hasil-hasil tenunan ini telah menyita perhatian banyak masyarakat
dari dalam dan luar daerah karna kualitas dan lebih mencengangkan lagi rupanya
yang baik sehingga mendapat penghargaan dari Musium rekor Indonesia.
AYO KITALESTARIKAN WARISAN LELUHUR KITA...
KLO BUKAN KITA,. SIAPA LAGI........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar