Selasa, 24 April 2012

WISATA KAMPUNG TENUN - SAMAMARINDA

Tenyata Samarinda memiliki objek wisata yang menarik dan tidak kalah menariknya dari tempat wisata yang ada di daerah lain,tepatnya di Gang Karya Muharam di Kelurahan Masjid dan Baqa Kecamatan Samarinda Seberang...
lebih asik lagi kalau kita kesana memakai kapal wisata, karena ada suasana tersendiri dan selain itu kita juga dapat menikmati keindahan kota dari tengah sungai mahakan, lama waktu yang dibutuhkan ketika perjalanan hanyakurang lebih  ± 20 menit.
          Sesampai ditempat tujuan objek wisata kita langsung mendengar keriuhan atau kebisingan dari ibu-ibu yang sedang membuat kain tenun dan pernak-pernik khusus yang berasal dari kaltim. Misalnya hasil dari pembuatan menenun ini beragam macam. Ada berupa sarung, kopiah, baju, perihasan manic berupa kalung, gelang, anting, cincin dll yang hanya bisa anda dapat kan di Kaltim yang berasal dari bebatuan alami dengan kualitas yang sangat baik.
Selain itu juga tersaji makanan khas Kaltim yang dimana pada dewasa ini jarang didapatkan lagi di berbagai gerai dan pasar. Dan hanya ada di tempat ini saja. Makanan-makanan ini bisa dibilang tidak beredar lagi di pasaran. serta Terdapat juga mainan tradisional yang sudah jarang di mainkan oleh anak-anak jaman sekarang .

 

Ada pun proses pembuatan kain tenun ialah:
Pertama, yaitu proses pemintalan atau memintal. Dalam proses ini, serat-serat dibelah menjadi 2 mm sampai 3 mm dengan menggunakan pisau, setelah itu serat-serat yang telah dibelah tersebut dipilin hingga kemuadian menjadi benang.
Kedua, menyambung benang. Proses ini tergolong mudah namun memerlukan kesabaran. Benang-benang yang telah dipintal disambung dengan satu demi satu dengan cara disimpul rapat hingga sepanjang 100-200 meter.
Ketiga, menggulung benang atau muntal lawai. Yaitu dalam proses ini benang-benang yang telah disambung, digulung seperti bola sebesar kepalan tangan. Dan inilah hasilnya…
keempat, yaitu di prisik ( kalau tidak salah penulisannya seperti ini )
kelima, di tenun ini adalah proses menyusun corak dengan menggunakan alat yang dinamakan tenun. Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitae 2 sampai dengan 3 minggu. Alat yang ada disini yaitu didatangkan langsung dari pulau sulewesi.

Ternyata ada yang berhasil mewawancarai salah satu pekerja ujar mereka warna atau corak  yang terdapat pada kain tenun semua menggunakan bahan alami.hal ini mengejutkan kami ternyata di zaman yang serba modern ini masih ada yang menggunakan bahan baku yang alami,contohnya saja..:
  1. Warna hitam didapat dari pembakaran dammar yang dicampur dengan cairan pakat.
  2. Warna merah, yaitu didapat dari kulit pohon uar, buah biji gelinggam, dan batu lado
  3. Warna hijau, yaitu didapat dari daun putrid malu dan daun serai.
  4. Warna kuning yaitu didapat dari kunyit.
  5. Warna coklat yaitu didapat dari akar kayu oter.
   Dengan sangat mengejutkan hasil-hasil tenunan ini telah menyita perhatian banyak masyarakat dari dalam dan luar daerah karna kualitas dan lebih mencengangkan lagi rupanya yang baik sehingga mendapat penghargaan dari Musium rekor Indonesia.

AYO KITALESTARIKAN WARISAN LELUHUR KITA...
KLO BUKAN KITA,. SIAPA LAGI........